Martapura – Pondok Darul Hijrah (DH) Putri Cindai Alus Martapura dalam waktu dekat segera membuka layanan pembayaran santriwatinya secara Cashless atau non tunai.
Layanan tersebut sebagai respon pihak Ponpes untuk meningkatkan pelayanan di era digitalisasi saat ini.
Bukan hanya santriwati, cashless nantinya juga bisa digunakan Ustadz dan Ustadzah pondok.
Dihadapan Badan Pembina dan Pengawas, Pengurus Yayasan, Direktur Pondok, Tim Hukum dan pejabat ponpes, Tim IT DH Putri menampilkan demo cashless tersebut, Sabtu (29/10/2022), bertempat di ruang rapat pondok dan mendapat sambutan luar biasa.
Kepada Brigade Informasi DH Putri, Kepala Bidang IT Bayu Isvandaryant menjelaskan, sistem cashless yang menggunakan kartu ini akan sangat membantu pondok, terutama santriwati.
“Kartu ini sebagai pengganti uang tunai, santriwati tidak harus mengantri di loket lagi untuk mengambil uang jajannya. Penjual tidak perlu lagi menukar uang untuk kembalian, tinggal tap (temple), masukkan password, bayar sesuai nominalnya, selesai,” tandasnya.
Menurutnya, kelebihan memakai sistem cashless ini sangat banyak, seperti memudahkan
saat membeli jajan tanpa membawa banyak uang di dompet, meminimalisir kehilangan uang
“Selain itu Pondok bisa membatasi uang saku santriwati, memudahkan penjual tanpa ribet mencari uang untuk kembalian,” katanya.
Selama santriwati memiliki uang di pondok, maka dapat berbelanja dengan pembatasan yang diatur oleh pondok. Pembatasan dilakukan agar santriwati tidak boros dalam menggunakan uang sakunya
“Sistem ini tidak ada kaitannya dengan bank, murni pengelolaan uang saku santriwati di ponpes,” tegasnya.
Ketua Yayasan DH Putri Dr H Abdul Karim sangat mengapreasi inovasi pondok tersebut.
Menurutnya ini merupakan terobosan pondok untuk memberikan edukasi sistem manajemen digital sejak dini kepada santriwatinya.
“Selain praktis, layanan virtual ini memudahkan orang tua mengatur pengeluaran uang jajan kepada anak mereka,” katanya.
Menurut Karim, esensi dari inovasi ini dikembangkan di DH Putri guna mengurangi aliran transaksi tunai di pondok. Sehingga lebih transparan, lebih efisien dalam penggunaannya. (Wan)