Pilihlah Lawan yang Cerdas, Teman yang Bijaksana

0

Kata hikmah “عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ” mengandung makna, memiliki lawan yang cerdas dan berpikiran jernih, lebih baik daripada memiliki teman bodoh dan tidak berpengetahuan.

Hal ini menggambarkan pentingnya kebijaksanaan dan kecerdasan dalam memilih pergaulan dan teman.

Oleh karenanya, lawan yang bijaksana lebih berharga daripada teman yang bodoh.

Kata hikmah tersebut menekankan sisi positif dari memiliki lawan cerdas, karena lawan tersebut dapat menjadi tantangan yang memacu seseorang untuk terus berkembang dan belajar.

Di sisi lain, memiliki teman bodoh dan tidak berpengetahuan, dapat membatasi pertumbuhan pribadi dan pemahaman yang lebih luas.

Memiliki lawan yang cerdas dan berpikiran jernih dapat menjadi berkah bagi seseorang. Lawan yang bijaksana akan memberikan perspektif berbeda, memperluas wawasan dan menantang pemikiran seseorang.

Sebaliknya, memiliki teman bodoh dan tidak berpengetahuan, mungkin tidak memberikan manfaat sama dalam hal pertumbuhan intelektual dan pemahaman.

Jika seseorang memiliki lawan dalam debat yang memiliki pemahaman mendalam tentang suatu masalah dan dapat menyajikan argumen kuat, hal ini akan memaksa individu tersebut melakukan riset lebih lanjut, memperbaiki argumennya dan meningkatkan pemahamannya tentang topik tersebut.

Sebaliknya, jika seseorang memiliki teman yang tidak tertarik pada pembelajaran dan memiliki pengetahuan terbatas, interaksi tersebut mungkin tidak memberikan kesempatan untuk pertukaran pemikiran yang bermakna.

Kita dapat mengibaratkan lawan cerdas sebagai “batu ujian” yang mengasah kepintaran dan kebijaksanaan seseorang. Seperti batu yang membutuhkan pemahaman kuat untuk mengukirnya menjadi bentuk diinginkan, lawan yang bijaksana memberikan kesempatan bagi seseorang mengasah pemikirannya dan menjadi lebih baik.

Apakah memiliki lawan cerdas dan berpikiran jernih lebih bermanfaat daripada memiliki teman bodoh dan tidak berpengetahuan?.

Secara Islami, memiliki lawan cerdas dapat memberikan manfaat dalam hal pertumbuhan intelektual dan pemahaman yang lebih baik. Lawan yang bijaksana memaksa seseorang untuk berpikir lebih dalam, mencari pengetahuan, dan meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai hal. Sebaliknya, memiliki teman yang bodoh dan tidak berpengetahuan mungkin tidak memberikan kesempatan sama untuk belajar dan berkembang.

Islam menekankan pentingnya mengedepankan kebijaksanaan dan pengetahuan dalam memilih pergaulan. Islam mendorong umatnya untuk mencari teman yang dapat membantu mereka tumbuh dalam keimanan dan pengetahuan.

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang laki-laki itu mengikuti agama sahabatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat dengan siapa dia bergaul.” (HR. Abu Dawud).

Dalam Islam, menjalin hubungan dengan orang-orang cerdas dan berpengetahuan, dianggap sebagai salah satu cara meningkatkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Keberadaan lawan cerdas dapat membantu seseorang terus belajar, memperbaiki diri dan menjadi pribadi lebih baik.

Namun, penting juga untuk diingat, bahwa kebijaksanaan tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan kecerdasan intelektual. Memiliki teman baik dan bertakwa, juga penting dalam membangun hubungan yang sehat dan bermanfaat.

Islam mengajarkan pentingnya memilih teman yang memiliki akhlak baik, berpegang teguh pada ajaran agama dan saling mengingatkan untuk kebaikan. (Widi)

Penulis : Nugroho Widi Susanto
Editor : Rakhmadi Kurniawan

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.