Dalam Al Qur’an, Allah SWT mensyariatkan perintah untuk memberi dengan banyak imbalan yang Allah akan berikan dan itu berlipat-lipat.
Dalam ayat lainnya, bahkan Allah menganggap itu sebagai pinjaman, yang mana Allah sendiri yang akan membayarnya. Maka inilah peradaban yang telah dibangun Rasulullah SAW.
Tidak bisa kita bayangkan, karena biasanya pondok pesantren yang terwakafkan itu dimiliki individu atau keluarga pemiliknya dengan kelebihan kekayaan yang berlimpah, lalu kemudian sebagiannya diwakafkan.
Yang harus diingat adalah seberapa besar usaha yang telah santri, alumni dan bahkan juga walisantri berikan kepada pesantren, bukan seberapa besar yang didapatkan darinya sebagai tempat naungan.
Dan setelah pulang berjuang di masyarakat, para santri pondok pesantren yang sudah alumni harus bertanya pada diri sendiri dan menjawabnya dengan aksi nyata, seberapa besar kiprah dan jasa yang telah diberikan untuk masyarakat, bangsa dan negara. (Wid)
Penulis : Nugroho Widi S
Editor : Rakhmadi Kurniawan